Pada sesi ini akan kita pelajari proses
kehamilan yang terjadi pada tubuh wanita tahap demi tahap, mulai dari ovulasi,
konsepsi, hingga implantasi dalam rahim. Semua tahapan itu sungguh-sungguh luar
biasa amazing atas kehendak-Nya. Kita
tidak dapat mengetahui secara pasti kapan terjadinya konsepsi atau pembuahan,
dimana pada saat itulah mulai terjadinya proses kehamilan. Karena sulit
diketahui, maka untuk menghitung usia kehamilan dokter dan profesi kesehatan
lainnya berpatokan pada hari pertama haid terakhir (HPHT) yang mudah diketahui
(diingat) walaupun sebenarnya HPHT itu kira-kira 2 minggu lebih awal sebelum
konsepsi terjadi. Proses kehamilan dimulai saat terjadinya konsepsi
(pembuahan), sebelum konsepsi terjadi ada hal-hal yang terjadi pada tubuh
wanita, yaitu: Ovulasi Ovulasi terjadi ketika sel telur (ovum) keluar dari
sarangnya (ovarium=indung telur), ceritanya begini: di dalam ovarium terdapat
kantung-kantung (folikel) yang berisi cairan dan sel telur, pada suatu ketika
folikel menjadi matang kemudian pecah maka keluarlah sel telur yang ada di
dalamnya tadi. Ovulasi ini normalnya terjadi setiap bulan sesuai siklus menstruasi
dan rata-rata terjadi sekitar dua minggu sebelum periode (siklus) mens
berikutnya. Kenaikan Hormon Setelah telur meninggalkan folikel, folikel
berkembang menjadi sesuatu yang disebut korpus luteum. Korpus luteum melepaskan
hormon yang membantu menebalkan lapisan rahim, untuk mempersiapkan ketika
terjadi proses kehamilan nantinya. Telur Berjalan ke Tuba Fallopi Setelah telur
dilepaskan, ia bergerak ke tuba falopi. Sel telur tinggal di sana selama
sekitar 24 jam, menunggu sel sperma untuk membuahi. Semua ini terjadi,
rata-rata, sekitar dua minggu setelah hari pertama menstruasi terakhir atau
masa ini disebut juga dengan masa subur. Telur memiliki hanya 12 sampai 24 jam
sedangkan sperma bisa bertahan selama sekitar 72 jam pada saluran reproduksi
wanita. Oleh karena itu, disimpulkan bahwa masa subur wanita itu lamanya 4
hari, yakni hari ke 12 – 16 dihitung dari hari pertama menstruasi. Jika sel
telur tidak dibuahi Jika tidak ada sperma yang masuk untuk membuahi sel telur,
maka tidak terjadi proses kehamilan dan sel telur akan bergerak menuju rahim
(uterus) kemudian hancur. Kadar hormon yang dihasilkan korpus luteum tadi
kembali normal sehingga lapisan rahim yang menebal tadi menjadi luruh, inilah
yang disebut dengan menstruasi atau haid. Fertilisasi (pembuahan) Jika salah
satu sel sp*rma masuk ke tuba fallopi dan bertemu sel telur yang telah menanti,
maka terjadilah fertilisasi (pembuahan), proses kehamilan dimulai dari sini.
Sel telur akan mengubah dirinya sehingga tidak ada sp*rma lain bisa masuk
(membuahi). Pada saat pembuahan, gen bayi dan
jenis kelaminnya ditetapkan pada saat itu juga. Jika yang membuahi sp*rma ymembuahi berkromosom X,
maka jadi anak perempuan.ang
berkromosom Y, maka jadi anak laki-laki. Jika yang
Implantasi Telur yang telah dibuahi (zigot) tetap dalam Tuba Fallopi selama sekitar tiga sampai empat hari, tetapi dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, zigot mulai membelah diri (zigot yang sudah membelah disebut embrio) sangat cepat menjadi banyak sel. embrio terus membelah ketika bergerak perlahan-lahan melalui tuba falopi menuju rahim. Ketika sampai rahim embrio akan menempel dan tertanam dalam dinding rahim yang sudah menebal (lahan subur), inilah yang disebut implantasi (penanaman). Beberapa wanita mengalami spotting atau sedikit bercak pendarahan selama satu atau dua hari sekitar waktu implantasi. Lapisan rahim semakin tebal dan leher rahim disegel oleh plug lendir sampai bayi lahir. Dalam minggu pertama, hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG) dapat ditemukan dalam darah. Hormon ini dibuat oleh sel-sel yang akhirnya menjadi plasenta. Hormon beta-hCG inilah yang dideteksi pada tes pack atau tes kehamilan. Kapan waktu yang tepat melakukan tes kehamilan? Human Chorionic Gonadotrophin (hCG) adalah hormon kehamilan yang terdapat dalam darah dan dapat terdeteksi pada urin. Hormon kehamilan ini ada bukan pada saat terjadinya pembuahan, melainkan diproduksi oleh sel-sel yang membentuk plasenta. Oleh karena itu, dibutuhkan waktu tiga sampai empat minggu dari hari pertama haid terakhir untuk mendapatkan kadar hCG yang cukup tinggi sehingga dapat dideteksi dengan alat tes kehamilan. Jadi, waktu yang tepat melakukan tes kehamilan yaitu paling cepat 3 – 4 minggu setelah hari pertama haid terakhir. Untuk selanjutnya tahap pengembangan kehamilan disebut trimester, atau periode per tiga bulan, karena perubahan yang berbeda yang terjadi pada setiap tahap.
Bersumber dari: mithamediaonline-klinik mitha.
Editor;Gilang Ramadhan
Tidak ada komentar :
Posting Komentar