Translate

Selasa, 06 November 2018

Tidak Mungkin Mengalami Haid Tapi Hamil

klinik mitha.com.06-11-2018

Banyak wanita mengaku mendapatkan menstruasi meski sedang menjalani masa kehamilan. Pertanyaannya, bagaimana mungkin seorang wanita bisa haid tapi hamil?
Secara ilmiah, menstruasi saat hamil tidak mungkin terjadi. Memang ada sebagian ibu hamil yang mengeluhkan bahwa organ intim mereka mengeluarkan darah secara berkala selayaknya sedang mengalami haid. Namun sejatinya, perdarahan saat haid dan perdarahan yang terjadi saat hamil adalah dua kondisi yang berbeda.

Umumnya, proses menstruasi terjadi ketika lapisan tebal dan kaya akan kandungan darah yang dipersiapkan untuk sel telur, dilepas oleh tubuh. Lapisan tebal ini biasa disebut dengan endometrium atau lapisan rahim.

Pelepasan sendiri dilakukan saat sel telur tidak dibuahi oleh sperma. Jika terjadi pembuahanatau dengan kata lain terjadi kehamilan, maka lapisan darah akan dipertahankan guna mendukung pertumbuhan janin.

Kenapa Bisa Mengeluarkan Darah Meski Hamil?

Mengeluarkan darah saat hamil merupakan kondisi yang umum menimpa para ibu hamil. Sekitar 2 dari 10 wanita dilaporkan pernah mengeluarkan darah dari vagina saat sedang hamil. Biasanya hal ini terjadi saat trimester pertama masa kehamilan. Perdarahan vagina selama kehamilan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Perdarahan bisa terjadi akibat sesuatu yang serius, namun bisa juga merupakan suatu hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Berikut penyebab perdarahan vagina selama kehamilan trimester pertama:
  • Seseorang yang mengira haid tapi hamil bisa jadi disebabkan oleh perdarahan implantasi. Hal ini biasanya terjadi sekitar 10-14 hari setelah terjadinya pembuahan. Umumnya, keadaan ini tidak perlu dikhawatirkan dan akan berhenti dengan sendirinya.
  • Pada kehamilan trimester pertama, vagina yang mengeluarkan darah bisa disebabkan oleh keguguran atau hilangnya janin secara spontan sebelum usia lima bulan. Kemungkinan penyebab lainnya adalah adanya masalah pada leher rahim ibu hamil, seperti infeksi atau peradangan.
  • Penyebab haid tapi hamil pada trimester pertama lainnya adalah adanya kehamilan ektopik alias kehamilan di luar rahim. Selain itu, ada juga dugaan akibat hamil anggur, yaitu adanya massa abnormal yang bukan janin, namun tumbuh di dalam rahim setelah adanya pembuahan.
Selain pada trimester pertama kehamilan, perdarahan di vagina yang bisa disangka sebagai haid tapi hamil, bisa juga terjadi pada trimester 2 atau trimester 3:
  • Salah satu penyebab yang umum adalah adanya ektropion serviks. Kondisi tersebut dikaitkan dengan perubahan yang tidak berbahaya pada leher rahim.
  • Bisa juga disebabkan oleh solusio plasenta, yaitu sebuah kondisi serius di mana plasenta terlepas dari dinding rahim.
  • Masalah plasenta lain yang bisa menyebabkan perdarahan sehingga disalahartikan sebagai haid adalah plasenta previa. Ini adalah kondisi terhalangnya seluruh atau sebagian jalur kelahiran bayi oleh plasenta yang letaknya terlalu rendah dalam rahim.
  • Darah yang keluar dari vagina dan sering disangka sebagai haid, juga bisa menandakan terjadinya keguguran. Kematian janin di dalam kandungan setelah usia kehamilan di atas 20 minggu disebut intrauterine fetal death (IUFD).
  • Perdarahan pada trimester 2 atau trimester 3 masa kehamilan bisa merupakan tanda-tanda awal persalinan. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya lendir dari leher rahim yang bisa berupa gumpalan atau bercak darah.
Haid tapi hamil adalah suatu kondisi yang secara medis tidak mungkin terjadi. Maka dari itu, ibu hamil harus waspada jika mengalami perdarahan. Sebaiknya konsultasikan ke dokter kandungan jika terjadi perdarahan saat hamil. . Dokter dapat melakukan pemeriksaan darah, pemeriksaan vagina atau panggul, dan pemeriksaan USG untuk mengetahui penyebabnya.(Editor,Gilang rm).

Tidak ada komentar :

Posting Komentar