Translate

Kamis, 06 Oktober 2016

Atur posisi terbaik berhubungan saat hamil tua



Posisi Berhubungan Saat Hamil
Gaya Bercinta Saat Hamil? Mungkin banyak orang berpikir berhubungan seks dengan istri yang tengah hamil adalah hal berbahaya, karena masih banyak orang berpikir bahwa sex di usia kehamilan tua sangat beresiko terhadap janin. Pendapat itu tak salah, Tunggu dulu, tak sepenuhnya benar. berhubungan intim saat istri sedang hamil sah-sah saja dilakukan. menurut para pakar sex dan keluarga, seks saat hamil akan aman asal dilakukan dengan hati-hati dan benar, sex justru berperan penting demi kelancaran persalinan. Tentunya banyak pula hal yang harus diperhatikan agar ‘ritual kebutuhan biologis’ tersebut tidak membahayakan sang istri dan calon anak di kandungan. Caranya adalah dengan mengatur posisi seks.

Bagaimana Posisi Hubungan Intim Yang Nikmat Dan Nyaman Ketika Hamil
Banyak wanita takut melakukan hubungan intim ketika hamil. Hal ini dapat dimengerti karena mereka takut terjadi hal yang tidak diinginkan pada calon bayi. Perempuan lain merasa tidak nyaman dengan beberapa posisi berhubungan intim dan ingin mengetahui posisi yang terbaik saat mereka sedang hamil.

Apakah berhubungan intim saat hamil aman?
Jawabannya adalah ya.
Selama Anda memiliki kehamilan normal, Anda bisa berhubungan intim sebanyak yang Anda inginkan.
Beberapa wanita melakukan hubungan intim yang benar sampai akhir kehamilan dan mereka menikmati semua layaknya berhubungan intim secara normal. Ada sebagian wanita mengalami pendarahan atau gejala lain ketika berhubungan intim saat hamil. jika Anda salah satu dari wanita itu, Anda harus berkonsultasi dengan dokter atau bidan. Tetapi gejala ini merupakan minoritas kecil yang dialami wanita ketika hamil.

Hamil bukan berarti tidak dapat melakukan
 hubungan seks lagi. Pasangan suami istri masih dapat melakukan hubungan seks saat hamil, kecuali jika ada alasan medis dan atas saran dari dokter untuk tidak melakukannya.

Jadi apa manfaat hubungan intim dengan persalinan?
Saat berhubungan intim, prostaglandin yang dikeluarkan sperma dapat mengakibatkan kontraksi guna membantu penekanan sehingga kepala bayi dapat masuk ke bagian bawah panggul. Ya membantu juga secara tidak langsung. Kadang-kadang bayi sudah 40 minggu di perut, hamil campur saja. Ya terjadi kontraksi, leher rahim menjadi lunak. Namun hubungan intim pada usia kehamilan tua tetap harus dilakukan dengan hati-hati.

Lantas sejauh mana hubungan intim ini aman, khususnya bagi wanita hamil?
Menurut Konsultan Seks dr. Boyke Dian Nugraha,
 SpOG,. Selama dokter kandungan tidak mengatakan rawan keguguran, rentan perdarahan, berisiko pecah ketuban, atau ari-ari janin berada di bawah, hubungan intim aman untuk dilakukan. Saran dr.Boyke lagi, jangan segan dan banyak bertanya kepada dokter kandungan dan lakukanlah konsultasi itu minimal sebulan sekali.

Berapa kali sebaiknya wanita hamil melakukan hubungan intim?
itu tergantung dari kebutuhan wanita hamil tersebut. Di awal kehamilan, hormon pada ibu hamil membuat beberapa wanita hamil lebih doyan melakukan hubungan intim. Dorongan seksual itu juga muncul dari suami yang merasa istrinya terlihat lebih seksi saat sedang hamil (misalnya karena tak tahan melihat payurada dan
 bokong istrinya yang membesar).

Saran dr.Boyke, terima semuanya itu sebagai kewajaran.
 

“Seberapa seringnya tidak ada batasan. Semuanya on demand (sesuai kebutuhan). Kadang ada suami yang merasa takut istrinya tidak merasa nyaman, tapi di sisi lain istrinya pengin . Ya, lakukan saja. Saya pernah punya pasien yang pada saat hamil melakukan hubungan intim sampai 12 kali dalam sehari. Tingginya dorongan seksual itu dikarenakan istri merasa lebih bahagia dan menganggap dirinya lebih sempurna di saat hamil.“
 

Akan tetapi pada saat kehamilan sudah semakin membesar maka perut akan semakin besar pula, sehingga disarankan agar ibu hamil perlu melakukan dan mencari posisi seks yang nyaman.

Ada beberapa posisi
 berhubungan intim yang aman saat hamil. Ada mitos yang mengatakan, berhubungan seksual selama hamil dapat membahayakan janin. Tetapi, setiap pasangan boleh saja berhubungan seks, meski sang istri sedang hamil. Kehamilan jangan menjadi penghalang untuk memperoleh kepuasaan saat berhubungan seksual. Justru banyak perempuan merasakan kenikmatan lebih saat menjalani hubungan seks di saat hamil dibanding sebelum dirinya mengandung. Inilah posisi bercinta yang aman bagi wanita hamil.

Menurut para
 pakar sex, waktu yang tepat untuk berhubungan intim sewaktu hamil yaitu setelah trimester pertama hingga usia 7 bulan. Pada waktu ini, ibu hamil sudah relaks dan lebih enakan.

Beberapa pakar kesehatan menegaskan, pada kehamilan muda usia tiga bulan atau trimester pertama, pasutri masih harus waspada dan sebaiknya tidak melakukan hubungan intim atau menunda hubungan intim terlebih dahulu. Hal ini berlandaskan pada alasan karena tiga bulan pertama merupakan masa rawan di mana janin mulai terbentuk. Kalau terkena benturan sedikit, janin rawan keguguran. Hubungan seks di awal kehamilan mudah terjadi kontraksi. Ari-ari belum terbentuk sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila terjadi kontraksi dahsyat.

Sedangkan pada usia kehamilan 7-9 bulan, frekuensi hubungan intim sebaiknya dikurangi sampai janin berusia 9 bulan karena sangat membahayakan janin. Pasalnya kontraksi bisa mengakibatkan pecah ketuban dan bayi dapat terinfeksi. Sementara bila bayi harus dilahirkan, paru-parunya belum matang. Waktu yang sangat membahayakan yaitu antara kehamilan usia 7-8 bulan.

Pada kehamilan berusia 9 bulan, bayi sudah siap untuk dilahirkan bila terjadi kontraksi sehingga air ketuban pecah. Pada saat itu paru-paru bayi sudah matang. Kalau bisa di atas 36 minggu, bila pecah ketuban, bayi lahir sudah aman dilahirkan karena telah mampu bernapas di luar tubuh ibu.

Namun demikian,
 berhubungan seks saat hamil tidaklah membahayakan bila dilakukan dengan sangat hati-hati. Banyak orang menganggap seks saat hamil sangat berbahaya terhadap janin karena Mr P, orgasme atau ejakulasi dianggap dapat mencederai bayi. Sebenarnya tidaklah demikian. Hubungan intim dengan pasangan pada saat hamil apalagi menjelang persalinan harus dilakukan dengan sangat relaks. Bahkan, beberapa pakar kandungan mengatakan bahwa melakukan hubungan intim sangat dianjurkan untuk memperlancar proses persalinan.

Nah agar tidak sampai salah tindakan mengambil posisi
 hubungan intim yang aman bagi wanita hamil, berikut posisi seks aman dalam berhubungan seks bagi wanita hamil atau seks saat hamil:
Di usia kehamilan muda (0-12 minggu), menurut Boyke, posisi apapun masih sangat aman dan boleh dilakukan.
Jika usia kandungannya di atas 12 minggu, ada baiknya istri mengonsultasikan ke dokter kandungan untuk melihat kondisi kehamilannya. Biasanya dalam usia kandungan ini, posisi menyamping (sideways ), menungging (dog position ), dan duduk (woman on back ) masih aman dan lebih dianjurkan untuk dilakukan. “Posisi ini masih nyaman bagi istri. Pokoknya selama dokter kandungan mengatakan aman, lakukan saja,” ujar Boyke.
Jika sudah mendekati usia kehamilan 29-36 minggu (jelang persalinan), lebih dianjurkan untuk melakukan posisi miring (spooning ) atau duduk (sitting ,woman on top ). “Doggy style /rear entry juga masih boleh, tapi kalau Si Istri merasa perutnya keberatan atau sakit, coba tahan perutnya dengan bantal untuk mendapatkan posisi nyaman.”
Posisi yang aman bagi ibu hamil menurut Kama Sutra di antaranya:

Posisi Seks Ibu Hamil, Woman on top
Perempuan di Atas, Pria di Bawah. Gaya ini bisa dibilang aman lantaran posisi perut si cewek seperti orang duduk. Posisi yang paling banyak dilakukan ibu hamil ini memang terbukti paling nyaman. Istri dapat membuatnya lambat atau cepat, sambil mengontrol kedalaman penetrasi. naik turunnya kecepatan gerakan juga dapat dikontrol ibu dengan leluasa. Rebahkan tubuh anda di atas pasangan. Dapat dilakukan dengan cara menghadap ke mukanya atau menghadap kaki.

Hal yang penting diingat adalah jangan melakukan gerakan terlalu kencang, jangan terlalu cepat mengguncangnya, lantaran bisa membahayakan posisi bayi di dalam rahim ibu karena dapat menyebabkan stres pada anak. Beberapa wanita bahkan mengakui kalau gerakan berputar adalah pasangan kombinasi yang menyenangkan bagi mereka maupun suaminya.

Dengan posisi ini, Anda (terutama istri Anda), bisa mencegah penekanan terlalu banyak pada bagian perut dan payudara istri Anda, yang memang membahayakan kehamilannya. Posisi ini memungkinkan perempuan untuk memegang lebih banyak kendali atas gerakan.

Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi missionary gaya baru
Lupakan posisi missionary klasik, sebab tidak dapat dilakukan dengan keadaan perut Anda yang sedang membesar. Berbaringlah dengan lutut ditarik dan kaki menempel di dadanya, atau dengan kaki lurus ke atas dan bersandar pada pasangan. Lebih nyaman, letakkan bantal di bawah.

Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah Misionaris
Di posisi ini, Anda berbaring dengan posisi kaki di tepi tempat tidur. Pasangan Anda berdiri atas kamu, didukung oleh telapak tangannya sehingga ia tidak berbaring di atas Anda seperti dalam posisi misionaris. Pada dasarnya posisi yang harus dihindari yaitu jangan sampai perut Anda mengalami benturan atau menghindari posisi yang tidak nyaman bagi Anda

Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Misionaris
Pada posisi ini,perempuan di bawah dan pria di atas. Jika dilakukan saat istri tengan hamil tentu menjadi tidak nikmat, bahkan bisa menyakitkan bagi istri Anda, bahkan juga untuk Anda sendiri. Itu sebabnya, posisi berhubungan seksual yang bisa dilakukan selama istri hamil adalah variasi dengan posisi menyamping, perut istri Anda terbebas dari tindihan.

Posisi Seks Ibu Hamil, gaya sendok,
posisi ini dilakukan dengan tubuh berbaring menyamping, jadi pria di belakang sang wanita dengan gaya seperti menyerok. Jadi posisinya adalah si cewek berbaring sambil menyamping menoleh kanan atau kiri, kemudian cowok di belakangnya melakukan penetrasi dari belakang si wanita (tetapi bukan hubungan seksual anal. Hanya
 penetrasinya lewat arah belakang). Posisi ini dilakukan di ranjang yang lembut.

Anda berbaring miring dalam posisi meringkuk. Cara ini aman bagi Anda yang memasuki masa akhir kehamilan. ini juga sesuai dilakukan pada saat perut istri sudah besar, atau sat istri tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta(seperti pada posisi perempuan di atas).

posisi berbaring miring berhadapan mungkin dapat dilakukan saat pertengahan kehamilan ketika perut belum terlalu besar. Namun jika, perut ibu hamil sudah mulai membesar, posisi miring ini dapat dilakukan dengan posisi suami berada di belakang ibu hamil

Posisi Seks Ibu Hamil, Menyamping
Anda dan pasangan berbaring berdampingan dan saling berpandangan. Cara ini sangat praktis dilakukan pada trimester ketiga kehamilan.

Posisi Seks Ibu Hamil, Berbaring separuh tubuh
Anda cukup terlentang di tengah tempat tidur. Suami harus mengatur posisi untuk setengah berbaring, agar tidak menekan tubuh Anda. Posisi ini biasanya dikombinasikan dengan setengah duduk agar tidak monoton

Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi ibu hamil berlutut
Ibu hamil berlutut dan dibantu dengan meletakan bantal di bawah perutnya dengan tujuan mengganjal, dan suami dapat melakukan penetrasi dari belakang

Posisi Seks Ibu Hamil, gaya berbaring menyamping dengan kaki diangkat satu.
Sehingga posisinya, si cewek berbaring di dekat pinggir kasur, si pria berdiri di belakang si cewek dan melakukan penetrasi sambil berdiri. Salah satu kaki si cewek diangkat ke atas. Namun sama seperti gaya cewek di atas, saat melakukan penetrasi, baiknya jangan dengan kecepatan tinggi. Tujuannya, demi menghindari guncangan keras di rahim si cewek.

Posisi Seks Ibu Hamil, Posisi Duduk
Perempuan duduk di pangkuan pasangan, Pada usia kehamilan pertengahan atau lanjut, posisi duduk berhadapan dapat menjadi pilihan menyenangkan. Tapi ketika perut semakin membesar,posisi tidak berhadapan dapat dipilih. Posisi ini dapat menjadi pilihan pada masa kehamilan akhir trimester ke-2 atau pada awal trimester ke-3.Posisi ini cukup nyaman, baik untuk istri maupun Anda sendiri, sekalipun tidak memberikan kesempatan bagi Anda berdua untuk banyak melakukan gerakan aktif saat pemanasan (foreplay). Gaya ini bisa Anda lakukan di tempat tidur atau sofa yang nyaman. Biasanya, posisi ini dibantu dengan pria yang mengangkat pinggul istrinya, agar proses penetrasi lebih dapat dirasakan. Jika Anda sedikit ragu, cobalah mengelus payudara pasangan karena sensitifiitas payudara saat hamil biasanya sangat tinggi. Sayangnya, posisi duduk ini hanya nyaman dilakukan bagi berat tubuh istri tergolong normal. Sebab, pada posisi ini Anda harus menopang berat tubuh istri pada pangkuan Anda.

Posisi Seks Ibu Hamil, Setengah duduk
Posisi ini tidak menekan perut. Posisi ini mengharuskan Anda terlentang dan membuat sikap seperti duduk. Sedang suami berlutut dengan satu kaki menahan berat badannya. Atau gaya lainnya, Anda dapat mengangkat kedua kaki ke atas. Beberapa wanita yang senang dengan posisi ini sebelum hamil, dapat meletakkan kedua kaki di atas pundak suaminya untuk menciptakan multi orgasme. Bagi Anda berjiwa petualangan, posisi setengah duduk dapat Anda coba, agar Anda nyaman saat bercinta.

Posisi Seks Ibu Hamil, Sendok Berhadapan
Posisi menyamping berhadapan dengan pasangan. Tarik satu kaki untukmemberi ruang pada pasangan untuk melakukan penetrasi. Posisi ini lebih cocok dilakukan pada triwulan pertama, ketika perut istri belum terlalu besar.

Posisi Seks Ibu Hamil, Sideways
Pasutri berbaring menghadap satu sama lain. Buat berat badan dari perut mendukung rahim pada waktu yang sama. Keintiman akan lebih terasa karena pasutri saling berhadapan satu sama lain.

Posisi Seks Ibu Hamil, Doggy Style
doggy style merupakan Posisi favorit wanita hamil ini memungkinkan penetrasi lebih dalam dan memberikan kesempatan untuk mendukung perut dan payudara (dengan bantal). Pasangan bisa berdiri atau berlutut di belakang Sang Istri.

Agar perut tidak mendapat tekanan, istri bisa bersangga pada lutut dan tangannya, seperti hendak merangkak. Hanya saja, jika perut istri sudah sangat besar, bisa saja perut tetap menyentuh alas. Posisi ini juga tidak bisa dilakukan dalam tempo lama, karena cukup melatihkan bagi istri, walau ia tidak melakukan gerakan aktif. Keuntungannya, pembuluh darah di punggung tidak tertekan oleh berat perut.

Posisi Seks Ibu Hamil, Woman on Back
Persis seperti posisi misionaris, hanya tanpa tekanan ke perut atau rahim. Istri berbaring sambil mengangkat lutut ke arah dada, sedang suami berlutut di antara kaki istri. Jika merasa lelah, istri bisa mengistirahatkan kakinya ke dada suami sebagai tumpuan. Tempatkan bantal di bawah punggung istri agar lebih merasa nyaman. Usahakan jangan berbaring telentang (dengan kaki lurus) terlalu lama setelahnya, agar berat rahim tidak memblokir pembuluh darah yang masuk rahim dan kaki istri.

Posisi Seks Ibu Hamil, Dr. Ruth dan Dr. Amos
Untuk posisi ini, wanita hamil berbaring telentang di ujung tempat tidur. Letakkan satu atau kedua kaki pada bangku dekat dengan tempat tidur. Dengan posisi suami menempel ke tempat tidur, penetrasi bisa lebih leluasa dilakukan tanpa guncangan berarti bagi janin. Ini akan memungkinkan istri untuk bergerak bebas dan sedikit memiringkan tubuhnya ke kiri dan kanan untuk menambah kenikmatan. Pasangannya berlutut atau berdiri di antara kakinya, yang memungkinkannya untuk dengan mudah mencumbu klitoris dengan jari tangan dan anggota tubuh lainnya. Ketika pria melakukan penetrasi, tidak akan ada tekanan pada perut istri dan mereka berdua dapat bergerak. Anda dapat mencoba dan memodifikasi posisi ini agar hubungan intim lebih menyenangkan dan nyaman.

Posisi Seks Ibu Hamil, Spooning
Posisi ini paling favorit dilakukan di tahap akhir kehamilan. Posisi istri memunggungi suami ini sangat nyaman bagi wanita hamil karena berat dari perutnya tidak mengganggunya saat berhubungan seks juga memungkinkan penetrasi yang dangkal (kadang penetrasi dalam tidak membuat wanita hamil nyaman di tahap akhir kehamilannya).

YUK, KENALI TANDA GANGGUAN PADA TELINGA BAYI USIA 0 - 12 BULAN

Ada baiknya Anda mengenali tanda-tanda yang mengganggu telinga bayi agar Anda bisa mengatasinya sedini mungkin, seusai dengan tumbuh kembangnya :







  • Usia 0-3 bulan
  • ·         Tidak kaget ketika mendengar bunyi keras.
  • ·         Tidak merespon suara, musik atau bunyi-bunyian di dekatnya.
  • ·         Tidak bisa ditenangkan dengan suara lembut.
  • ·         Tidak terbangun oleh suara atau bunyi, meski sedang tidur di tempat sunyi.
  • ·         Pada usia 2 bulan, bayi belum membuat suara huruf hidup, seperti "ohh.."
  • Usia 4-8 bulan
  • ·         Tidak mencari sumber suara yang tidak dapat dilihatnya.
  • ·         Ekspresinya tidak berubah saat mendengar bunyi keras, meski sedang di ruangan sepi.
  • ·         Tampak tidak menikmati mainan yang bisa dibunyikan.
  • ·         Di usia 6 bulan ia tidak mencoba menirukan suara.
  • ·         Belum mulai belajar mengoceh.
  • Usia 9-12 bulan
  • ·         Tidak langsung mencari sumber suara.
  • ·         Tidak merespons ketika namanya dipanggil.
  • ·         Saat mengoceh, si kecil tidak memiliki variasi bunyi.
  • ·         Tidak membuat suara konsonan yang berbeda saat belajar bicara.
  • ·         Pada usia setahun, ia belum bisa mengucap kata, seperti "da-da" atau "ma-ma".
  • Stimulasi dengan…
  • ·         Memperdengarkan mainan yang bisa mengeluarkan suara seperti rattle, soft toy yang bisa berbunyi atau mainan gantung yang mengeluarkan musik. Pastikan suara yang keluar tidak keras. Bunyi yang terlalu bising berisiko membuat si kecil stres dan merusak sel-sel rambut luar koklea.
  • ·         Ajak si kecil mengobrol, meski ia belum bisa menanggapi, bernyanyi, dan membacakan buku cerita. Dengan demikian, ia akan berlatih mengenali suara dan intonasi nada bicara Anda serta memperkaya kosakata untuk mengembangkan kemampuan berbicara kelak

Senin, 03 Oktober 2016

Hubungan Intim Suami-Istri, Posisi dan Cara Agar Cepat Hamil

Cara Cepat Hamil » Artikel » Hubungan Intim Suami-Istri, Posisi dan Cara Agar Cepat Hamil
Hubungan intim suami-istri setelah haid (menstruasi) dengan tujuan agar cepat hamil tidak hanya tergantung posisi dan cara berhubungan saja. Ada beberapa faktor lainnya yang harus diketahui oleh kedua pasangan.
Membahas mengenai hubungan intim ini maka ada beberapa hal yang perlu untuk diketahui dan juga diperhatikan dengan dengan baik agar sebuah kehamilan bisa terjadi dengan cepat diantaranya adalah yang bisa Anda simak pada 2 point penting dibawah ini:

Memilih Waktu Yang Tepat Dalam Berhubungan Intim

Waktu yang tepat untuk berhubungan intim bagi wanita yang menginginkan anak tentu saja pada saat sedang berada dalam masa subur. Dalam berhubungan intim jangan hanya fokus pada frekuensi saja tetapi lebih kepada kualitas hubungan intim itu sendiri.
Yang harus di ingat Anda tidak harus melakukan hubungan intim setiap hari atau beberapa kali dalam sehari karena ini justru akan menurunkan volume dan kualitas sperma.
Setiap hubungan intim harus dinikmati oleh keduanya sebagai kegiatan yang menyenagkan dan bukan semata-mata dianggap sebagai kegiatan wajib, rutinitas apalagi yang paling parah apabila sampai dibuatkan jadwal segala.
Hindari pikiran bahwa setiap kali berhubugan intim adalah semata-mata bertujuan untuk mendapatkan anak. Hubungan intim yang dinikmati akan meningkatkan kualitas hubungan intim tersebut dan meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya kehamilan.
Lakukan hubungan intim dengan tenang dan tidak terburu-buru, carilah waktu senggang di mana Anda dan pasangan punya banyak waktu untuk menikmati hubungan intim dengan lebih rileks. Lakukan pemanasan (foreplay) yang cukup agar istri dapat lebih mudah mencapai orgasme.
Ketika wanita mencapai orgasme, maka rahimnya akan berkontraksi dan gerakan ini akan sangat membantu pergerakan sperma sehingga mempermudah pertemuan sperma dan telur.

Posisi Berhubungan Intim Yang Baik Untuk Cepat Hamil


Sebenarnya posisi berhubungan intim yang baik untuk mempermudah pembuahan adalah posisi klasik yaitu posisi misionaris. Bagi Anda yang belum familiar dengan istilah posisi ini bisa melihat contohnya pada gambar dibawah ini.
Saat berhubungan intim dengan posisi misionaris, Anda (wanita) bisa mengganjal bagian bawah pinggul dengan bantal, selain mempermudah untuk mencapai orgasme, posisi ini juga akan sangat membantu sperma berenang ke tempat sel telur.
Satu hal perlu diingat, setelah bersenggama Anda jangan langsung bangun. Tetaplah berbaring beberapa waktu sekitar 20 – 30 menit, agar sperma dapat tinggal lebih lama dalam rahim.
Karena itu dianjurkan untuk melakukan hubungan intim dimalam hari agar setelah melakukannya Anda dan pasangan bisa langsung tidur. Ketika Anda tidur maka akan lebih baik karena memberi waktu sperma dan telur bertemu lama.
Baiklah semoga ulasan mengenai cara cepat hamil dengan posisi berhubungan intim ini bisa membantu bagi pasangan yang hingga kini belum juga dikaruniai anak.
Editor:Gilang Ramadhan

5 Cara Mengejan yang Baik Saat Melahirkan

Sekarang ini masih banyak seorang wanita yang lebih memilih melakukan proses persalinan dengan operasi caesar jika dibandingkan dengan persalinan normal, walaupun mereka masih bisa untuk melahirkan dengan normal. Idealnya jika tidak terdapat bahaya yang dapat mengancam keselamatan bayi dan ibu, proses persalinan ini dapat dilakukan secara normal. Pemilihan operasi caesar disebabkan oleh perasaan takut yang mereka alami terhadap rasa sakit yang akan dirasakan ketika melahirkan, atau disebabkan tidak kuat ketika harus mengejan. Namun biasanya tidak kuat ketika mengejan hanya dialamibeberapa wanita hamil yang mempunyai riwayat penyakit pada saluran pernafasan. Namun jika anda tidak memiliki masalah pada pernafasan tapi pada saat mengejan mengalami kesulitan, kemungkinan besar anda salah dalam menerapkan cara dalam mengejan. (Artikel menarik lainnya: Tanda akan melahirkan)
Mengejan pada saat yang kurang tepat dapat beresiko terkena udem portio atau terjadi pembengkakan pada rahim. Pembengkakan ini dapat terjadi disebabkan oleh bibir kemaluan tersebut terlalu banyak mengalami dorongan, sementara itu anda belum siap dalam menerima tekanan yang begitu kuat. Jika pembengkakan tersebut telah terjadi, dengan begitu jalan lahir bayi secara normal telah tertutup. Hal ini mangakibatkan anda harus mengambil proses persalinan secara caesar. Pada dasarnya cara mengejan ketika akan melahirkan tidak berbeda dengan mengejan ketika akan buang air besar. Namun karena prosesnya yang berbeda dan lebih lama serta memerlukan tenaga yang sangat besar. Mengejan sendiri merupakan tahapan ketika terjadi pembukaan atau pun dilatasi mulut rahim yang mencapai puncaknya. Ketika itu konsentrasi menjadi semakin kuat juga secara insting anda juga dapat merasakan dorongan yang sangat kuat untuk bisa mengejan.
Dengan mengikuti cara mengejan yang baik anda tidak perlu membuang tenaga dengan sia-sia. Berikut caranya:
1.    Buka mata anda ketika mengejan. Mengejan sangat membutuhkan banyak tenaga yang kuat, juga koordinasi dengan semua otot di dalam tubuh, termasuk mata anda. Maka ada baiknya buatlah mata anda supaya tetap terbuka ketika anda sedang mengejan. Tekanan pada otot yang terlampau kuat serta keadaan mata anda yang tertutup dapat menyebabkan pembuluh darah pada mata pecah. Akibat dari hal tersebut mata anda akan berubah menjadi merah hingga beberapa hari kedepan setelah melahirkan.
2.    Mulai mengejan ketika di perintah oleh dokter. Karena tidak kuasa menahan sakit dan kebanyakan ingin prosesnya segera selesai banyak wanita hamil berusaha mengejan dengan secepatnya. Padahal mengejan tersebut ada kalanya harus menunggu waktu yang pas. Mengejanlah ketika diperintah oleh dokter. 3.    Tidak berteriak. Banyak wanita hamil yang beranggapan dengan berteriak dapat membantu anda dalam melegakan perasaan dan juga mengurangi rasa nyeri yang dialami. Namun anggapan ini tidak selamanya benar, sebab dengan berteriak justru akan membuat anda merasa cepat lelah. Rasa lelah yang anda alami akan membuat tenaga anda untuk mengejan menjadi habis, dengan begitu proses persalinan yang dialami akan terasa sangat lama serta akan terasa lebih sakit.
4.    Buka mulut anda ketika mengejan. Hal ini sama dengan mengejan ketika akan buang air besar, anda pasti membuka mulut walaupun hanya sedikit. Seharusnya ini juga anda lakukan ketika akan melahirkan. Bukalah mulut sesering mungkin juga semampu anda. Ini juga harus dilakukan agar dapat menambah oksigen yang langsung masuk pada mulut yang kemudian nafas anda terasa lebih panjang.
5.    Ketika anda melakukan proses persalinan sebaiknya anda tidak mengangkat bokong anda. Banyak para ahli yang menyarankan agar menggunakan posisi dengan setengah duduk. Cara seperti ini dinilai sangat efektif juga memperbesar dorongan ketika akan mengeluarkan bayi. Pada saat anda melahirkan sebaiknya anda tidak mengangkat bokong anda. pada saat anda mengejan dengan sangat kuat, dan kemudian mengangkat bokong anda, hal ini dapat menimbulkan luka sobekan hingga mencapai anus.Editor:Gilang Ramadhan.

Minggu, 02 Oktober 2016

Welcome,Klinik Mitha blog: PENGERTIAN HIV DAN AIDS

Welcome,Klinik Mitha blog: PENGERTIAN HIV DAN AIDS: Pengertian HIV Dan AIDS HIV adalah singkatan dari  Human Immunodeficiency Virus.  Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahk...

PENGERTIAN HIV DAN AIDS

Pengertian HIV Dan AIDS
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit.

HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.

HIV/AIDS di Indonesia

Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi. Pulau Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS di Indonesia.
Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari jumlah tersebut, setengah persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Wanita usia 15 tahun ke atas yang hidup dengan kondisi HIV sekitar 250 ribu jiwa. Angka kematian akibat AIDS mencapai 35 ribu orang. Dengan demikian terdapat anak-anak yatim piatu akibat kematian orang tua karena AIDS berjumlah 110.000 anak.

Penyebaran HIV

HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine.
Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika.
Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
§  Penularan dari ibu kepada bayi pada masa kehamilan, ketika melahirkan atau menyusui.
§  Melalui seks oral.
§  Pemakaian alat bantu seks secara bersama-sama atau bergantian.
§  Melalui transfusi darah dari orang yang terinfeksi.
§  Memakai jarum, suntikan, dan perlengkapan menyuntik lain yang sudah terkontaminasi, misalnya spon dan kain pembersihnya.

Tes Infeksi HIV

Jika Anda merasa memiliki risiko terinfeksi virus HIV, satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes HIV yang disertai konseling. Segeralah mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat (klinik VCT) untuk tes HIV. Dengan tes ini akan diketahui hasil diagnosis HIV pada tubuh Anda.
Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih dahulu. Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup keseharian. Setelah tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV jika terbukti positif.
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan setelah seseorang melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV.
Ada beberapa tempat untuk melakukan tes HIV. Anda bisa menanyakan pada rumah sakit atau klinik kesehatan terdekat. Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya:
§  Komunitas AIDS Indonesia
§  ODHA Indonesia
§  Himpunan Abiasa
§  Yayasan Spiritia
§  Yayasan Orbit
§  Yayasan AIDS Indonesia
Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).
Jika hasilnya positif, Anda akan dirujuk menuju klinik atau rumah sakit spesialis HIV. Beberapa tes darah lainnya mungkin akan diperlukan. Tes ini untuk memperlihatkan dampak dari HIV kepada sistem kekebalan Anda. Anda juga bisa membicarakan tentang pilihan penanganan yang bisa dilakukan.

Langkah Pengobatan Bagi Penderita HIV

Meski belum ada obat untuk sepenuhnya menghilangkan HIV, tapi langkah pengobatan HIV yang ada pada saat ini cukup efektif. Pengobatan yang dilakukan bisa memperpanjang usia hidup penderita HIV dan mereka bisa menjalani pola hidup yang sehat.
Terdapat obat-obatan yang dikenal dengan nama antiretroviral (ARV) yang berfungsi menghambat virus dalam merusak sistem kekebalan tubuh. Obat-obatan tersebut diberikan dalam bentuk tablet yang dikonsumsi setiap hari. Anda akan disarankan melakukan pola hidup sehat. Misalnya makanan sehat, tidak merokok, mendapatkan vaksin flu tahunan, dan vaksin pneumokokus lima tahunan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko terkena penyakit berbahaya.
Tanpa pengobatan, orang dengan sistem kekebalan yang terserang HIV akan menurun drastis. Dan mereka cenderung menderita penyakit yang membahayakan nyawa seperti kanker. Hal ini dikenal sebagai HIV stadium akhir atau AIDS.

Cara Pencegahan HIV

Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV.Editor:Gilang Ramadhan.

Welcome,Klinik Mitha blog: 15 Penyebab Kanker Payudara Yang Perlu Diwaspadai

Welcome,Klinik Mitha blog: 15 Penyebab Kanker Payudara Yang Perlu Diwaspadai: Pada dasarnya belum dapat dipastikan bahwa seorang wanita dapat mengembangkan penyebab kanker payudara dalam dirinya atau tidak. Namun ada ...

15 Penyebab Kanker Payudara Yang Perlu Diwaspadai

Pada dasarnya belum dapat dipastikan bahwa seorang wanita dapat mengembangkan penyebab kanker payudara dalam dirinya atau tidak. Namun ada beberapa penyebab yang mempengaruhi kemungkinan berkembangnya kanker payudara. Beberapa faktor penyebab kanker payudara ini ada yang tidak dapat di ubah dan beberapa faktor lainnya dapat diubah untuk mencegah timbulnya kanker payudara ini. Berikut ini penyebab umum kanker payudara yang perlu para wanita ketahui :
Penyebab Kanker Payudara dari Faktor Genetik
Sedikitnya ada 8 faktor genetik yang menjadi penyebab kanker payudara yang wajib anda waspadai, beberapa diantaranya memang tidak dapat dicegah.
1. Jenis Kelamin
Faktor genetik yang satu ini sudah tentu tidak asing lagi, Betul.. Wanita 100 kali lebih berisiko terkena kanker payudara dibandingkan dengan pria.
2. Usia Senja
Kanker payudara dapat timbul seiring dengan meningkat dengan usia. Sekitar 8 dari 10 kasus kanker payudara terjadi pada wanita di atas usia 50 tahun dan kondisi ini paling banyak menyerang para wanita yang telah mengalami menopause ((NHS.uk, Breast Cancer Female-Causes, diakses 04 November 2014)). Di Inggris, wanita yang berusia sekitar 50 sampai 70 tahun, melakukan skrining setiap 3 tahun sekali yang dilakukan oleh NHS Breast Screening Programme.

3. Riwayat Dalam Keluarga

Di dalam keluarga yang di dalamnya terdapat kerabat dekat yang menderita kanker payudara atau kanker ovarium, kemungkinan besar terkena kanker payudara ini menjadi lebih tinggi.
Beberapa kasus kanker payudara tidak mengalami herediter atau diturunkan dalam keluarga, namun gen tertentu dapat meningkatkan resiko kanker payudara.
Lakukan skrining genetik kanker payudara, jika ditemui kerabat dekat seperti ibu kandung, saudara perempuan atau anak, yang telah menderita kanker payudara di bawah usia 50 tahun. Konsultasikan hal ini sebelumnya pada tenaga medis yang berwenang.
4. Ras
Masalah ras mungkin perlu menjadi pertimbangan, dari data yang dihimpun dari National Breast Cancer wanita “Bule” lebih banyak terkena jenis kanker payudara.
5. Riwayat kesehatan pribadi
Jika anda telah terdiagnosis terkena kanker payudara pada salah satu bagian payudara, maka kemungkinan besar faktor risiko akan meningkat pada payudara yang lain. Risiko juga sangat tinggi jika sebelumnya telah terdeteksi sel sel abnormal di sekitar payudara.
6. Masa Menstruasi & Reproduksi
Jika anda telah mengalami menstruasi dini pada usia kurang dari 12 tahun dan manepause terlambat (lebih dari 55 tahun) kemungkinan lebih tinggi terkena risiko kanker payudara. Faktor lain adalah tidak memiliki anak dan melahirkan di usia yang cukup tua menjadikan risiko terkena kanker payudara lebih besar.
7. Perubahan Gen
Perubahan gen BRCA1 dan BRCA2 merupakan salah satu yang memicu terjadinya kanker payudara. Perubahan gen ini dapat diketahui dengan mengambil salah satu tes genetik. Tes genetik sangat dianjurkan jika dalam keluarga terdapat penderita kanker payudara.
8. Kepadatan Payudara
Wanita memiliki payudara yang di dalamnya terdapat jaringan kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus).  Jaringan payudara yang padat mengandung sel-sel payudara yang lebih tinggi dan memungkinkan terjadinya kanker payudara karena lebih banyak sel-sel yang dapat menjadi kanker. Pemeriksaan jaringan payudara dengan mammogram (scan payudara) juga sulit untuk mendeteksi keberadaan jaringan abnormal.
Penyebab kanker payudara dari faktor genetik ini diantaranya tidak dapat dicegah, beberapa diantaranya adalah :
·         Usia
·         Ras
Editor:Gilang Ramadhan

Pengertian Kanker Payudara

Payudara terbentuk dari lemak, jaringan ikat, dan ribuan lobulus (kelenjar kecil penghasil air susu). Saat seorang wanita melahirkan, Air Susu Ibu (ASI) akan dikirim ke puting melalui saluran kecil saat menyusui.

Sel-sel dalam tubuh kita biasanya tumbuh dan berkembang biak secara teratur. Sel-sel baru hanya terbentuk saat dibutuhkan. Tetapi proses dalam tubuh pengidap kanker akan berbeda.
Proses tersebut akan berjalan secara tidak wajar sehingga pertumbuhan dan perkembangbiakan sel-sel menjadi tidak terkendali. Sel-sel abnormal tersebut juga bisa menyebar ke bagian-bagian tubuh lain melalui aliran darah. Inilah yang disebut kanker yang mengalami metastasis.
Jika terdeteksi pada stadium awal, kanker dapat diobati sebelum menyebar ke bagian lain tubuh. Gejala awal kanker payudara adalah benjolan atau penebalan pada jaringan kulit payudara. Tetapi sebagian besar benjolan belum tentu menandakan kanker.
Penderita Kanker Payudara di Indonesia
Kejadian kanker payudara di Indonesia mencapai sekitar 40 kasus setiap 100.000 penduduk pada tahun 2012, menurut data di organisasi kesehatan dunia (WHO). Dibandingkan dengan negara tetangga kita, Malaysia, kanker payudara di Indonesia lebih banyak diderita oleh wanita usia muda dan pada tahap yang lebih lanjut.
Kanker payudara tidak hanya menyerang kaum wanita tapi juga pria walaupun jarang.
Apa saja Jenis Kanker Payudara?
Dua di antara tiga wanita yang mengidap kanker payudara berusia di atas 50 tahun. Saat Anda menyadari adanya gejala kanker payudara, Anda dianjurkan untuk segera mengonsultasikannya ke dokter. Setelah pemeriksaan, dokter biasanya merujuk Anda ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut guna memastikan diagnosis.
Kanker payudara umumnya terbagi dalam dua kategori, yaitu non-invasif dan invasif. Penjelasan lebih detailnya adalah sebagai berikut:
Kanker payudara invasif
Bentuk paling umum dari kanker payudara invasif adalah kanker payudara duktal invasif yang berkembang pada sel-sel pembentuk saluran payudara. Kata invasif berarti kanker ini dapat menyebar di luar payudara. Sekitar 80 persen dari semua kasus kanker payudara invasif merupakan jenis semacam ini.
Jenis kanker payudara invasif lain meliputi:
§  Kanker payudara lobular invasif. Penyakit ini berkembang pada kelenjar penghasil susu yang disebut lobulus.
§  Kanker payudara terinflamasi.
§  Kanker Paget pada payudara.
Jenis-jenis kanker ini juga dikenal sebagai kanker payudara sekunder atau metastasis. Jenis ini dapat menyebar ke bagian lain tubuh. Penyebarannya biasanya melalui kelenjar getah bening (kelenjar kecil yang menyaring bakteri dari tubuh) atau aliran darah.
Kanker payudara non-invasif
Bentuk kanker non-invasif biasanya ditemukan melalui mamografi karena jarang menimbulkan benjolan. Jenis ini juga sering disebut pra kanker. Tipe yang paling umum dari kanker ini adalah duktal karsinoma in situ. Jenis kanker payudara ini bersifat jinak dan ditemukan dalam saluran (duktus) payudara, serta belum menyebar.
Pemeriksaan Payudara dan Genetika
Penyebab kanker payudara yang utama belum diketahui. Karena itu, pencegahansepenuhnya untuk kanker payudara juga sulit ditentukan. Banyak faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker, misalnya usia dan riwayat kesehatan keluarga.
Pemeriksaan payudara dan genetika dianjurkan untuk wanita dengan kemungkinan terkena kanker payudara melebihi rata-rata. Risiko kanker payudara meningkat seiring usia, maka wanita berusia 50-70 tahun dianjurkan memeriksakan diri setiap tiga tahun sekali. Wanita berusia 70 tahun ke atas juga dianjurkan untuk memeriksakan diri dan berkonsultasi dengan dokter.
Langkah-langkah Pengobatan Kanker Payudara
Satu dari sembilan orang wanita akan terkena kanker payudara selama masa hidup mereka. Kanker yang terdeteksi pada tahap awal memiliki peluang untuk sembuh melaluilangkah-langkah pengobatan. Karena itu, sangat penting bagi seorang wanita untuk melakukan pemeriksaan payudara secara rutin.
Kanker payudara dapat diobati dengan kombinasi operasi, kemoterapi, dan radioterapi. Beberapa kasus kanker payudara juga dapat ditangani melalui terapi biologis atau hormon. Selama masa pengobatan dan pemulihan, dukungan dari orang lain (terutama keluarga serta teman dekat) bagi penderita kanker payudara sangatlah penting.
Editor.Gilang Ramadha